Selasa, 12 Januari 2021

manfaat dan kerugian interaksi sosial di era globalisasi


Pengaruh Penggunaan Media Sosial Terhadap InteraksiSosial Pada Sekaa Teruna Desa Adat Kuta,Badung, Bali

PENDAHULUAN

Latar Belakang Kemajuan telekomunikasi di masyarakat saat ini semakin pesat.. Dulu manusia masih menggunakan surat menyurat atau pos, namun pada abad ke-20 masyarakat menikmati komunikasi dengan fasilitas teknologi, seperti telepon rumah dan alat komunikasi yang lainnya. Semakinberkembangnya teknologi, manusia lebih memilih telepon genggam atau handphone dibandingkan telepon rumah untuk berkomunikasi. Internet pun muncul membawa komunikasi yang baru di masyarakat. Hadirlah media sosial di masyarakat saat ini dan mengubah paradigma masyarakat. Salah satu media sosial atau sarana komunikasi di dunia maya yang sangat popular di kalangan remaja adalah Line Messenger. Line dapat membantu kita dengan mudah dalam berinteraksi, mendapatkan sebuah informasi dan berniaga. Perkembangan media sosial di Bali punmewabah di eracyberspace(dunia maya). Hal ini terjadi di masyarakat Desa Adat Kuta khususnya di kalangan Sekaa Teruna Desa Adat Kuta. Kuta merupakan pusat destinasi pariwisata di Bali dengan fasilitas wisatawan yang lengkap, sehingga paling cepat mengalami gempuran globalisasi dibandingkan dengan daerah lainnya. Salah satu ketua Sekaa Teruna Desa Adat Kuta yaitu Arya Wiradharma selaku ketua Sekaa Teruna Banjar Pengabetan menyatakan bahwa mereka lebih praktis dan efektif memakai media sosial khususnya Line untuk penyebaran informasi, tidak seperti dahulu yang langsung berkumpul baru bisa dibicarakan. Setelah adanya media tersebut anggota Sekaa Teruna lebih berani mengungkapkan saran lewat media itu,daripada berbicara secara langsung mereka lebih pasif.

  PEMBAHASAN

Di Kecamatan Kuta, Badung terdapat salah satu Desa yang paling sering dikunjungioleh wisatawan yaitu Desa Adat Kuta. Desa Adat Kuta memiliki13 Banjar yaitu :Pengabetan, Pemamoran, Buni, Mertha Jati, Tegal, Pande Mas, Temacun, Pelasa, Segara,Pering, Anyar, Jaba Jero, Teba Sari.Di setiap desa pakraman adat terdapat organisasi kepemudaan, organisasi tersebut adalah sekaa teruna.Sekaa teruna adalah wadah atau kumpulan organisasi social pengembangan generasi muda yang berkembang dan tumbuh atas dasar tanggung jawab social dan kesadaran dari masyarakat terutama generasi muda diwilayah kelurahan atau desayang bergerak di bidang kesejahteraan sosial. Profil Responden Jumlah responden pada penelitian ini adalah 323 responden, di mana respondennya yaitu anggota Sekaa Teruna Desa Adat Kuta. Berdasarkan profil responden yang mendominasi responden dalam penelitian iniadalah responden laki-laki yaitu 170 responden 52,6% dan responden perempuanyaitu 153 responden 47,7%, pekerjaan yaitu pelajar/mahasiswa 231 responden 71,5%, Pegawai Negeri 54 responden 16,7%, Wiraswasta 21 responden 6,5%, PegawaiSwasta 17 responden 5,3%. Usia diantara 21-30 tahun sebesar 230 responden 71,2%,12-20 Tahun sebesar 73 responden 22,6%, 31-40 Tahun 20 responden 6,2%dan banjar yaitu Banjar Segara 58 responden 18,0%yang mendominasi dalam penelitian ini. Penggunaan Media Sosial Persepsi responden mengenai variable penggunaan media sosial mempunyai rata-rata yaitu 3,44, yang artinya dikategorikan sangat baik. Jadi anggota Sekaa Teruna sangat baik dalam menggunakan media sosial dan dianggap sering. Rata-rata skor terendah dalam penggunaan media social adalah berdasarkan dari pernyataan mengenai variabel penggunaan media sosial, pernyataan “Saya menggunakan media sosialuntuk mengetahui respon yang diberikan oleh teman-teman saya pada aktifitas yang sayalakukan di media sosial, merupakan pernyataan yang memiliki nilai yang paling rendah di mana rata-ratanya sebesar 3,27 masuk dalam kategori sangat baik,yaitu responden tidak selalu ingin merespon aktifitas yang dilakukan di media sosial. Nilai tertingginya adalah berdasarkan dari pernyataan mengenai variabel penggunaan media sosial, pernyataan “Saya merasakan manfaat dari saling terhubung terhadap informasi yang ada pada media sosialline.”,merupakan pernyataan yang memiliki nilai yang paling tinggi, di mana nilai rata-ratasebesar 3,61 yang masuk kriteria sangat baik,yaitu artinya responden merasakan manfaat dari saling terhubung terhadap informasi yang ada pada media sosialline. Dalam keterkaitan antara penggunaan media sosial dan jenis kelamin bahwa partisipasi responden laki-laki lebih tinggi dibandingkan responden perempuan. Antara penggunaan media sosial dan usia partisipasi yang berusia 21-30 tahun lebih tinggi. Interaksi Sosial Tatap Muka Persepsi responden mengenai variable interaksi sosial tatap muka mempunyai rata-rata yaitu 3,36, yang artinya nilai tersebut adalah dikategorikan sangat baik. Nilai yang paling rendah, rata-ratanya sebesar 3,02 yang masuk kriteria baik, nilai yang paling tinggi,nilai rata-ratanya sebesar 3,62 yang masuk kriteria sangat baik. Dalam keterkaitan antara interaksi social tatap muka dan jenis kelamin bahwa partisipasi perempuan lebih tinggi dibandingkan laki-laki dan keterkaitan antara interaksi sosial tatap muka dan usia yanglebih tinggi yaitu usia 21-30 tahun. Pembahasan Penelitian ini menggunakan teknik analisis uji regresi sederhana untuk mengetahui pengaruh penggunaan media sosial terhadap interaksi sosial tatap muka pada SekaaTeruna Desa Adat Kuta.

KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat diambil yaitu:Pertama yaitu ada pengaruh antara penggunaan media social terhadap interaksi sosial tatap muka pada Sekaa Teruna Desa Adat Kuta, Badung, Bali. Pengaruh penggunaan media sosial terhadap interaksisosial tatap muka pada Sekaa Teruna Desa Adat Kuta, Badung, Bali sebesar 26,6 persen. Sisanya faktor lain yang mempengaruhi. Kedua adalah Variabel penggunaan media sosial secara signifikan berpengaruh positif terhadap interaksi sosial tatap muka pada Sekaa Teruna Desa Adat Kuta,Badung, Bali. Hasil ini menunjukkan jika semakin tinggi penggunaan media social maka akan semakin tinggi interaksi social tatap muka pada Sekaa Teruna Desa Adat Kuta, Badung, Bali.Ketiga yaitu responden laki-laki lebih sering menggunakan media social dibandingkan dengan responden perempuan dan responden perempuan dalam interaksi sosial tatap muka lebih tinggi dibandingkan dengan responden laki-laki. Keempat yaitu responden yang berusia 21-30 tahun rata-rata pada penggunaan media sosial paling tinggi yaitu sebesar 3,44 dikategorikan sangat baik dan dalam interaksi sosial tatap muka yang lebih tinggi rata-ratanya adalah responden berusia 21-30tahun yaitu 3,37 dikategorikan sangat baik.           

DAFTAR PUSTAKA

Buku:Nurudin.(2003).Komunikasi Massa.Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sugiyono.(2014).Metode Penelitian Bisnis.Bandung: Alfabeta.

Sumber Internet:

Aingindra. (2009).Sejarah PerkembanganTeknologi Komunikasi,online,(http://www.aingindra.com/teknologi-komunikasi.html,diakses pada 28 Maret2016).

Luthfi, M. (2013).Pengaruh Media Sosial LineTerhadap Kebutuhan Afiliasi. Universitas6Sumatera Utara, online,(http://download.portalgaruda.org/article.php?article=438650&val=4127&title=PENGARUH%20MEDIA%20SOSIAL%20LINE%20TERHADAP%20KEBUTUHAN%20AFILIASI%20diakses 30 Maret 2017)

Timbowo, Deify. 2016.Manfaat Penggunaan Smartphone Sebagai Media Komunikasi.Universitas Sam Ratulangi, online, (http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/actadiurna/article/viewFile/11719/11312w,diakses 24 Oktober 2016).

Watie, E. (2011).Komunikasi dan Media Sosial (Communicationsand SocialMedia).The Messenger, Vol.III, No.1,online,(journal.usm.ac.id/jurnal/the.../795/detail/, diakses pada 28 Maret 2016).

Kamis, 07 Mei 2020

Alif Putra Rinidji

Ada UMKM yang mengalihkan karyawan ke bisnis apotek. Ada yang andalkan fitur di e-commerce dan aplikasi guna tingkatkan transaksi meski ada pandemi corona.
INDUSTRI KERAJINAN CENDERA MATA TERPURUK
ILUSTRASI, PEKERJA MENYELESAIKAN PEMBUATAN GANTUNGAN KUNCI DI SENTRA UMKM (USAHA MIKRO, KECIL, MENENGAH) INDUSTRI KERAJINAN CENDERA MATA RUMAHAN DESA PUCANG, SECANG MAGELANG, JAWA TENGAH, MINGGU (22/3/2020). ANTARA FOTO/ANIS EFIZUDIN/FOC.

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu sektor yang terdampak pandemi corona. Kendati begitu, ada empat pelaku UMKM yang menerapkan strategi khusus agar dapat bertahan di tengah wabah virus corona.
Yang pertama, pemilik apotek E-Medica Ratno Sanjoko. Beberapa usahanya, terutama yang bergerak di bidang jasa, sangat terpukul akibat pandemi Covid-19. “Memang selama pandemi ini beberapa usaha saya harus tutup sementara. Tapi hal tersebut tidak mematahkan semangat saya,” kata dia dalam siaran pers, Senin (20/4).
Ia memahami bahwa bisnis apotek lebih menjanjikan di tengah pandemi. Transaksi di apotek yang terletak di Surabaya Barat tersebut melonjak 60% selama pandemi virus corona. Produk yang penjualannya meningkat drastis seperti suplemen, masker, vitamin dan hand sanitizer.
“Para karyawan saya perbantukan di apotek,” ujar Ratno. Ia bahkan menambah jumlah tenaga kerja lepas di apotek, karena pegawai kewalahan akibat tingginya permintaan.
Penjualan produk kesehatan tersebut utamanya disokong pemesanan melalui platform atau online. “Biasanya pesanan melalui GrabExpress cuma tiga kali sehari, tetapi sekarang bisa hampir setiap jam,” kata dia.

httpid.cdn.ampproject.org/v/s/katadata.co.id/amp/berita/2020/04/20/siasat-empat-umkm-bertahan-di-tengah-pandemi-corona?amp_js_v=a3&amp_gsa=1&usqp=mq331AQFKAGwASA%3D#aoh=15888526990181&referrer=https%3A%2F%2Fwww.google.com&amp_tf=Dari%20%251%24s&ampshare=https%3A%2F%2Fkatadata.co.id%2Fberita%2F2020%2F04%2F20%2Fsiasat-empat-umkm-bertahan-di-tengah-pandemi-corona